Internazionale Story: Musim 1960-1961

 

Diawal musim 1960-61, Presiden Angelo Moratti mendatangkan pelatih asal Argentina, Helenio Herrera yang sebelumnya sukses di Spanyol bersama Barcelona dan klub lainnya. Kelak Herrera tercatat sebagai pelatih legendaris paling sukses dalam sejarah klub Inter Milan.

Di musim perdananya membesut I Nerazzurri, Herrera memang hanya membawa timnya berada di peringkat tiga dengan mengumpulkan 44 poin (18 menang, 8 seri, dan 8 kalah), selisih 5 poin dari Juventus yang menjadi juara Serie-A (gelar scudetto ke-12 mereka). Tapi ditangan il Mago (‘Si Penyihir’ julukan Herrera), Inter mulai tumbuh jadi tim yang menakutkan. Bahlakan dipertemuan pertama pekan ke-11, Inter berhasil menggasak Juve dengan skor 3-1.

Namun kemudian muncullah momen kontroversial dalam sejarah Liga Italia, yang membuktikan kelicikan Juventus. Itu terjadi di gionarta 28, 16 April 1961. Bermodalkan kemenangan di pertemuan pertama, Inter bertandang ke Turin pada paruh musim kedua. Kala itu tim Herrera hanya terpaut empat poin saja dari Juve yang menjadi pemuncak klasemen. Jika Inter menang, tentu persaingan scudetto masih terbuka.

Tak ayal, publik Italia pun antusias menyaksikan pertandingan penting ini. Saking membludaknya, stadion Juve yang hanya berkapasitas lima ribu orang tak mampu menampung kelebihan tifosi yang hadir. Selain memenuhi pinggir lapangan yang membuat asisten wasit susah bertugas, para penonton bahkan nekat duduk dibangku cadangan pemain!

Melihat situasi makin tak kondusif akibat ketidakbecusan tuan rumah, wasit memberhentikan laga di menit ’31 babak pertama. Sesuai aturan yang berlaku, Inter diberikan kemenangan 2-0 dalam pertandingan tersebut. Tapi Juve protes tidak menerima keputusan tersebut. Mereka kemudian mengajukan banding ke FIGC. Hasilnya badan sepakbola Italia itu memutuskan untuk mengadakan pertandingan ulang pada 10 Juni 1961.

Usut punya usut, ternyata keputusan kontroversial itu karena campur tangan Umberto Agnelli, Ketua FIGC saat itu yang juga menjabat Presiden Juventus. Pantesan, benar-benar licik. Terang saja I Nerazzurri ngambek. Presiden Angelo Moratti memerintahkan pelatih Herrera menurunkan para pemain junior dalam laga ulangan tersebut. Walhasil, dengan mudah Juve menghancurkan Inter dengan skor telak 9-1.

Ini menjadi rekor kekalahan terbesar Inter di Serie-A. Tapi jika ada orang yang beranggapan itu karena keperkasaan Juventus, maka berarti dia tolol. Momen 1960-61 menjadi awal mula permusuhan Sang Ular dan Nyonya Tua hingga sekarang.


(sumber: Wikipedia, Goal.com, Juara.net, Worldfootball.net)

Postingan Populer