Legenda Internazionale: Antonio Valentin Angelillo

 


Namanya Antonio Valentin Angelillo. Berasal dari distrik Parque Patricios di Buenos Aires, Argentina. Diusia 15 tahun, dia mulai bermain sepakbola untuk Arsenal de Llavallol.

Klub senior pertama Angelillo adalah Racing di Avellaneda, di mana dia mencetak dua gol dalam debutnya di tahun 1955. Tidak lama kemudian dia pindah ke Boca Juniors. Berhasil mencetak 16 gol dari 34 laga dimusim 1956/57, membuat dirinya dipanggil masuk skuad Timnas Argentina untuk Copa America 1957. La Albiceleste mendominasi dan memenangi turnamen di Peru tersebut. Bersama Humberto Maschio dan Omar Sivori, Angelillo membentuk trisula penyerang maut Tim Tango. Ketiganya dijuluki “Malaikat dengan Wajah Kotor” (diambil dari judul film Angels with Dirty Faces yang terkenal tahun 1938) oleh seorang juru pijat timnas setelah satu sesi latihan di lapangan berlumpur, juga karena gaya permainan mereka yang tidak sopan serta sikap yang kurang ketat dalam latihan.

Gemilang di Copa America 1957 membuat trio anak muda Argentina itu dilirik klub-klub besar di Italia. Mereka kemudian dijalannya masing-masing: Sivori menuju Juventus, Maschio ke Bologa, dan Angelillo – didampingi orang tuanya – bergabung dengan Inter Milan. Akibat bermain diluar negeri, ketiganya dilarang bermain untuk timnas oleh Federasi Sepak Bola Argentina, dan absen di  Piala Dunia 1958 di Swedia. Tim Tango sendiri langsung tersingkir dibabak pertama kompetisi.

Maschio, Angelillo dan Sivori

Menjalani debut di Serie A pada 8 September 1957 dengan hasil imbang 0-0 melawan Torino, Angelillo yang baru berusia 20 tahun mengalami kesulitan di musim pertamanya di Italia akibat kendala bahasa. Meskipun begitu ia berhasil mencetak 16 gol kepada Inter. Untuk membantunya agar betah, Angelillo masuk penginapan bersama rekan-rekannya sesama pemain Nerazzurri, Livio Fingaro dan Enea Masiero.

Musim terbaiknya sepanjang karir terjadi ditahun kedua, 1958/59. Angelillo menggila di musim itu, dengan mencetak 33 gol dalam 33 laga. Pernah dalam sebuah pertandingan melawan Spal, ia mencetak lima gol dalam waktu 69 menit. Angelillo tampil sebagai pencetak gol terbanyak Serie-A diakhir musim. Catatan 33 gol menjadikan dirinya tertinggi sejak Gunnar Nordahl (striker legendaris AC Milan asal Swedia) mencetak 35 gol (musim 1949/50) dan 34 gol (musim 1950/51). Ini pernah menjadi rekor gol terbanyak dalam satu liga Italia dengan peserta 18 tim. Butuh waktu 47 tahun bagi para penyerang Serie-A manapun menembus batas 30 gol per musim sejak yang dilakukan Angelillo, sampai Luca Toni (Fiorentina) mencetak 31 gol pada musim 2005/06. Sepuluh tahun setelah Toni, rekor Angelillo baru terlewati ketika kompatriotnya asal Argentina, Gonzalo Higuain (Napoli) mencetak 36 gol pada musim 2015/16 yang menasbihkan dirinya sebagai top skor memecahkan rekor gol terbanyak dalam satu musim Serie A yang telah bertahan selama 66 tahun milik Gunnar Nordahl. Angelillo sendiri sampai saat ini masih menjadi top skor per musim Serie A nomor satu dalam sejarah Inter Milan, setelah Giuseppe Meazza (31 gol: 1929/30), Mauro Icardi (29 gol: 2017/18),Istvan Nyers (26 gol: 1948/49), Zlatan Ibrahimovic (25 gol: 2008-09), Roberto Boninsegna (24 gol: 1970/71), dan Christian Vieri (24 gol: 2002-03).

Angelillo merupakan pemain yang lengkap. Sebagai penyerang yang haus gol, ia dikenal cepat dan punya gerakan dan teknik yang bagus. Namun Angelillo bukanlah tipe striker tradisional yang membatasi dirinya beroperasi di kotak penalti saja. Ia juga mampu mengatur permainan menyerang dan memberikan assist kepada rekan setim. Saking dominannya, ia bisa bermain diberbagai posisi baik dilini serang maupun tengah. Wartawan olahraga terkenal Italia, Gianni Brera sampai terheran-heran melihat penampilan Angelillo yang mampu menjaga tempo bermain tanpa kelelahan.

"Dia bermain di pertahanan, di lapangan tengah, dan di barisan penyerang," tulis Brera. "Dia mencetak gol dan menyusun serangan. Orang lain pasti sudah terkapar dengan kerja keras seperti itu."

Dengan kelas yang tinggi dan naluri mencetak gol, Si Malaikat dengan Wajah Kotor langsung menjadi kesayangan fans Nerazzurri. Total bermain empat tahun bersama Inter (1957-1961), Angelillo tampil dalam 127 pertandingan dan mencetak 77 gol. Di Serie A, ia tampil dalam 113 laga dan mencetak 68 gol untuk Inter, juga menjabat sebagai kapten klub. Sayang tak ada gelar juara yang mampu dipersembahkan Angelillo selama berkostum biru hitam.

Kebersamaan Angelillo dan Inter memang tidak berlangsung lama.  Ketika klub menunjuk Helenio Herrera yang disiplin sebagai pelatih baru; karakter Angelillo yang bebas dan pemberontak juga gaya hidupnya diluar lapangan menyebabkan perselisihan diantara keduanya. Akibatnya, Angelillo dijual ke AS Roma  dengan banderol 270 lira pada musim 1961/62.  Padahal beberapa tahun kemudian tim Nerazurri asuhan Hererra melegenda sebagai “La  Grande Inter” yang merajai Italia dan Eropa.

Setelah Roma, Angelillo lalu menghabiskan sisa masa bermainnya dengan tampil bersama berbagai tim di Italia (seperti AC Milan, Lecco, Genoa, dan Angelana). Terbuang dari Timnas Argentina, ia sempat membela Timnas Italia dengan memperoleh kewarganegaraan dari kakeknya. Namun hanya dua laga dengan satu gol saja selama dua tahun (1960-1962). Setelah gantung sepatu tahun 1971, Angelillo beralih jadi pelatih dan mengabdikan sebagian besar waktunya untuk tim muda.

 Setelah mengakhiri karirnya sebagai pelatih, Angelillo menjadi pencari bakat untuk Inter Milan di Amerika Selatan. Ia menunjukkan ketajaman dengan membawa seorang pemain muda Argentina dari Banfield ke Nerazzurri. Anak muda itu tak lain adalah Javier Zanetti, yang menjadi rekrutan pertama era Presiden Massimo Moratti. Si Traktor yang kemudian menjadi kapten klub, legenda baru yang menjadi pemegang rekor penampilan Inter.

Antonio Valentin Angelillo akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 5 Januari 2018, di sebuah rumah sakit di Siena, dalam usia 80 tahun.

Nama Lengkap : Antonio Valentin Angelillo

Lahir: Buenos Aires (Argentina), 5 September 1937

Posisi: Penyerang, Gelandang Serang

Karir Inter Milan: 1957-1961 (127 penampilan/77 gol)

Karir Timnas:  Argentina 1955-1957 (11 penampilan/11 gol)

                         Italia 1960-1962         (2 penampilan/1 gol)

Prestasi Individu :  Top Skor Serie A 1958/59 (33 gol)

 


(sumber: Wikipedia, Inter.It, dll)

Postingan Populer