Legenda Internazionale: Armando Picchi

Pemain yang namanya diabadikan menjadi nama stadion sepakbola tentu bukan sembarangan. Selain Giuseppe Meazza, pemain legenda Inter Milan yang dijadikan nama stadion adalah Armando Picchi. Pada tahun 1990, pemerintah Kota Livorno menamai stadion di kotanya, Comunale di Livono, dengan nama Stadion Armando Picchi sebagai penghormatan terhadap sang legenda terbesar mereka yang lahir di kota tersebut, dan membela klub Livorno selama lima musim (1954-1959) di awal karirnya.

Nama Picchi memang tak sementereng rekan seangkatannya di La Grande Inter macam Giacinto Facchetti dan Sandro Mazzola. Tapi ia tercatat sebagai satu-satunya kapten yang pernah mengangkat dua Piala Champions dan dua Piala Interkontinental dalam sejarah klub Nerazzurri.Sebagai pemimpin, Picchi disegani dan jadi teladan rekan-rekan setimnya, serta vokal dan mampu memotivasi di lapangan.

"Seorang komandan, lebih daripada seorang kapten. Seorang yang berani, baik di atas atau pun luar lapangan," puji Sandro Mazzola.

La Grande Inter asuhan Helenio Herrera identik dengan sistem permainan catenaccio yang terkenal saat menaklukkan Italia, Eropa, dan dunia. Catenaccio atau pertahanan grendel ini mensyaratkan adanya seorang libero atau sweeper. Berdiri di depan kiper dan di belakang 3 atau 4 bek, pemain seperti ini bertugas menutup lubang pertahanan. 

Taktik catenaccio Herrera takkan pernah sukses tanpa adanya seorang libero yang mampu diperankan dengan baik oleh Picchi. Padahal sebelumnya ia adalah seorang bek kanan. Herrera kemudian bereksprimen dan menempatkannya di posisi libero. Percobaan ini berhasil. Picchi menjadi sosok penting dalam pertahanan tim yang kuat.

Tugas Picchi mengawasi dan menempel pemain paling berbahaya, juga menutup lubang pertahanan. Ditunjang teknisnya yang bagus dan kemampuan membaca permainan, Picchi merupakan bek penyapu bola terbaik Italia di generasinya. Ketika berhasil menguasai bola, ia lalu mengalirkan bola ke depan agar Inter dapat melakukan serangan balik.

Bergelimang prestasi di Inter selama tujuh musim (1960-1967), Picchi kemudian pindah ke Varese. Pensiun sebagai pebola tahun 1969, ia kemudian melanjutkan karir sebagai pelatih. Bahkan Picchi sempat dipinang oleh Juventus untuk mengarsiteki mereka pada tahun 1970. Namun hanya sebentar. Picchi kemudian dirawat di rumah sakit karena kanker, dan akhirnya meninggal dalam usia muda 35 tahun pada tanggal 27 Mei 1971 setelah di diagnosis tumor di tulang rusuk kirinya.

 

Nama : Armando Picchi

Lahir: Livorno (Italia), 20 Juni 1935

Posisi: Bek, Libero

Karir Inter Milan: 1960-1967 (257 laga, 2 gol)

Karir Timnas Italia: 1964-1968 (12 laga)

Prestasi Inter Milan: 3 scudetto Serie-A (1962-63, 1964-65, 1965-66), 2 Piala Champions (1963-64, 1964-65), 2 Piala Interkontinental (1964, 1965)


(sumber: Wikipedia, Tabloid Soccer, Inter.it dll)

Postingan Populer