Legenda Internazionale: Carlo Tagnin
Sebelum bergabung ke Inter, Tagnin malang melintang di berbagai klub seperti Alessandria, Torino, Monza, Lazio dan Bari. Adapun di Bari, ia dituduh terlibat skandal perjudian dan diskors selama dua setengah tahun. Hukuman itu kemudian dikurangi menjadi satu tahun. Selesai menjalani hukuman, Tagnin direkrut ke klub di mana dia akan mencapai puncak karirnya, Inter Milan, pada usia 30 tahun (musim 1962-63).
Sebagai gelandang bertahan, Tagnin punya peran vital dalam tim. Dengan stamina dan kemampuan man-marking yang dimilikinya, Tagnin yang tak kenal lelah menghadapi lawan di lini tengah mampu memberikan "rasa aman" sehingga dapat memberikan ruang dan kebebasan rekan-rekannya yang tipe ofensif macam Luis Suárez dan Mario Corso untuk melakukan penyerangan.
Kontribusi Tagnin yang paling berkesan adalah saat final Piala Champions 1964, yang dimainkan di stadion Wiener Prater di Wina. Dimana saat itu dia benar-benar mematikan legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano dan membantu Inter meraih gelar Eropa pertama.
Kalah bersaing dengan gelandang yang lebih muda, Gianfranco Bedin, pada musim terakhirnya di Inter (1964-65), Tagnin memutuskan meninggalkan Nerazzurri. Ia kembali dan mengakhiri karirnya di tim kota kelahirannya: Alessandria di Serie B.
Pernah berkarir sebagai pelatih (termasuk diantaranya melatih para pemain muda La Beneamata di Inter Youth Side rentang 1975-1983), Tagnin meninggal dunia pada tanggal 13 Maret 2000 dalam usia 68 tahun. Tagnin meninggal karena osteosarcoma, jenis kanker tulang yang tidak biasa.
Nama: Carlo Tagnin
Lahir: Valle San Bartolomeo, Alessandria (Italia), 18 November 1932
Posisi: Gelandang
Karir Inter Milan: 1962-1965 (56 laga, 1 gol)
Prestasi di Inter Milan: 2 scudetto Serie-A (1962-63, 1964-65), 2 Piala Champions (1963-64, 1964-65, 1 Piala Interkontinental 1964
(sumber: Wikipedia, Sempreinter.com, Inter.it, dll)