Legenda Internazionale: Giacinto Facchetti

 Ganteng, gagah, dan tinggi besar. Pemilik abadi nomor 3 di Inter Milan itu adalah Giacinto Facchetti. Sosok fullback modern di masa lampau. Yang tak hanya kuat dalam bertahan, namun juga piawai membantu penyerangan.

Facchetti di kiri, dan Tarcisio Burgnich di kanan. Keduanya membentuk kemitraan penting baik itu di klub maupun Timnas Italia. Lalu bersama Armando Picchi dan Aristide Guarneri di tengah, mereka membentuk kuartet pertahanan La Grande Inter yang masyur dengan pakem khas catenaccio.

Lahir di Treviglio, Bergamo (Italia), 18 Juli 1942, Facchetti justru memulai karirnya sebagai penyerang. Sempat bermain bersama GSD Mario Zanconti (1956) dan Trevigliese (1957-1960) pada masa remajanya, Facchetti pindah ke Inter yang menjadi satu-satunya klub profesionalnya (1960-1978). Alih-alih sebagai striker, pelatih Helenio Herrera justru menjadikan Facchetti sebagai bek sayap. 

Namun nyatanya itu berhasil, dan menjadi salah satu faktor penting Nerazurri mencapai puncak kejayaan. Padahal logikanya dengan ukuran fisik yang termasuk besar (188 cm/85 kg), Facchetti akan kesulitan bermain sebagai bek sayap yang membutuhkan kelincahan. Pilihan Herrera tidak salah. Facchetti menutupinya dengan kemampuan berlari yang istimewa: mampu menempuh jarak 100 meter hanya dalam 11 detik!

Tak bisa dipungkiri, Facchetti adalah salah satu bek kiri terbaik dalam sejarah sepakbola dunia. Ia punya kemampuan merangsek di sayap kiri untuk melakukan crossing dan memotong ke tengah untuk menyerang gawang lawan. Dengan postur idealnya, Facchetti pun jago udara. Banyak orang menghormatinya karena sosoknya yang pekerja keras, serta  jiwa pemimpin dan sportif di lapangan. Di karirnya yang panjang sebagai pesepakbola, Facchetti hanya menerima satu kartu merah dalam lebih dari 700 penampilan. Hal itu didapatkannya pada menit ke-75 ketika beliau bertepuk tangan secara sakartis kepada wasit karena telah memberi kartu kuning kepada dirinya. Beliau lalu keluar lapangan dengan diiringi sambutan meriah dari publik San Siro.

Punya jiwa ofensif, kemampuan menyerang Facchetti makin komplet dengan tembakannya yang keras. Ia menjadi bek kiri yang hobi mencetak gol. Facchetti pernah mencetak 10 gol pada musim 1965-66, yang merupakan sebuah rekor bagi pemain bertahan tanpa gol dari titik penalti (sampai akhirnya di pecahkan oleh bek tengah Inter, Marco Materazzi pada musim 2000-01). Dari 75 gol yang dicetaknya selama berseragam Nerazzurri, satu gol yang selalu diingat semua orang adalah golnya ke gawang Liverpool pada semi-final European Cup 1965. Gol yang sangat berarti karena gol tersebut membuat Inter berbalik unggul setelah kalah di pertemuan pertama untuk kemudian mencapai final dan menghadapi Benfica.


 

Karir Facchetti juga mentereng di timnas. Sejak melakukan debut untuk Italia pada 23 Maret 1963 saat mengalahkan Turki 1-0, ia mencatat 94 kali penampilan bersama Gli Azzurri. Facchetti bermain di tiga edisi Piala Dunia (1966, 1970, 1974), dengan menjabat kapten di dua edisi turnamen terakhir. Mengantar Italia menjadi jawara Piala Eropa 1968 (juga sebagai kapten) usai mengandaskan Yugoslavia 2-0 di final pertandingan ulang, 10 Juni 1968. Dua hari sebelumnya, laga berlangsung imbang 1-1 sehingga harus dilakukan replay. Facchetti juga terpilih masuk Tim All-Star Piala Dunia 1970, walau harus kecewa karena Italia dikalahkan telak 4-1 oleh Brasil yang diperkuat Pele di partai final.

One man club. Di hati Facchetti cuma ada Inter. Memulai karir profesional dengan mengenakan seragam biru hitam, ia pensiun sebagai pebola juga di Inter setelah mengabdi selama hampir 18 tahun. 

Setelah pensiun pun Facchetti masih setia bersama Nerazzurri. Ia pernah menjadi direktur teknis, anggota dewan direksi, duta dunia, dan wakil presiden klub (2001-2004). Ketika Massimo Moratti frustasi karena tak kunjung memberi gelar prestasi kepada Inter selama sembilan tahun (1995-2004) lalu meletakkan jabatannya sebagai presiden Inter, Facchetti pun menggantikan posisi nomor satu tersebut pada 19 Januari 2004. 

 Meski disebut masih dalam bayang-bayang Moratti, nyatanya dibawah kepemimpinan Facchetti sebagai presiden, Inter mulai berbenah dan unjuk gigi setelah mengontrak pelatih potensial Roberto Mancini pada musim 2004-05. 

Sayangnya belum sempat melihat La Beneamata kembali berjaya seperti saat dirinya aktif bermain di era 60-an bersama La Grande Inter yang melegenda, Facchetti harus berpulang kepada sang pencipta pada 4 September 2006 karena kanker pankreas. Karena berikutnya antara rentang 2006-2010, Inter kembali digdaya menaklukkan Italia, Eropa, bahkan dunia!

Kesetiaan Facchetti tanpa batas. Maka sangat wajar, Inter mempensiunkan nomor 3 untuk menghormati jasa dan pengabdian besar sang pemain hebat.

 

Nama : Giacinto Facchetti

Lahir: Treviglio , Bergamo (Italia), 18 Juli 1974

Posisi: Bek Kiri

Karir Inter Milan: 1960- 1978 (634 laga, 75 gol)

Karir Timnas Italia: 1963-1977 (94 laga, 3 gol)

Prestasi di Inter Milan: 4 scudetto Serie-A (1962-63, 1964-65, 1965-66, 1970-71), 1 Coppa Italia (1977-78), 2 Piala Champions (1963-64, 1964-65), 2 Piala Interkontinental (1964, 1965)

Prestasi di Timnas Italia: 1 Piala Eropa 1968

(sumber: Wikipedia, Inter.it, Soccer Series, dll)


Postingan Populer