Legenda Internazionale: Gianfranco Bedin
Bedin pun membayar lunas kepercayaan tersebut. Sebagai seorang gelandang box-to-box, ia punya kemampuan komplet. Mampu membaca permainan, dan memulai lagi penyerangan setelah berhasil menguasai bola dari lawan. Bedin pun tak segan-segan menjaga ketat pemain kunci lawan yang dianggap berbahaya. Superstar AC Milan, Gianni Rivera tentu pernah merasakan betapa menderitanya dijaga ketat oleh Bedin di laga derby.
Bedin bermain di Inter selama satu dasawarsa. Semua gelar bergengsi sudah pernah ia raih disana. Sempat dipinggirkan oleh pelatih Heriberto Herrera asal Paraguay, Bedin "terlahir" kembali ditangan manajer Giovanni Invernizzi. Dimana ia memenangi scudetto ketiganya, atau gelar Serie-A ke-11 bagi Nerazzurri.
Bedin pergi dari San Siro pada akhir musim 1974. Lalu malang melintang di berbagai klub (Sampdoria, Varese, Livorno, dan Rondinella) selama tujuh tahun, akhirnya Bedin pensiun tahun 1981.
Adapun mengkilap di level klub, ternyata karir timnas Bedin tidak begitu mentereng. Ia tak pernah mewakili Italia di turnamen besar internasional.
Nama: Gianfranco BedinLahir: San Dona di Piave (Venesia), 24 Juli 1945
Posisi: Gelandang Bertahan
Karir di Inter Milan: 1964-1974 (310 laga, 23 gol)
Karir di Timnas Italia: 1966-1972 (6 laga)
Prestasi di Inter Milan: 3 scudetto Serie-A (1964-65, 1965-66, 1970-71), 1 Piala Champions (1964-65), dan 2 Piala Interkontinental (1964, 1965)
(sumber: Wikipedia, Inter-Calcio.it, Inter.it, dll)