Kiprah Pemain Muda Inter Milan
Salah satu akademi terbaik didunia saat ini adalah La Masia milik Barcelona. Bagaimana tidak, pemain hasil didikan mereka banyak yang terkenal dan menjadi tulang punggung baik di klub maupun di timnas macam Xavi, Iniesta, Fabregas, Busquets, Pique, Pedro sampai sang mega bintang Leonel Messi. Bagi klub manapun hal seperti ini tentu membanggakan, karena biasanya pemain hasil dari akademi sendiri itu loyal karena merasa punya ikatan kuat dengan klub yang dicintainya layaknya keluarga.
Lalu bagaimana dengan Inter Milan? Sebenarnya kiprah pemain muda milik Inter tak kalah saing dan membanggakan. Mantan pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli pernah memuji hal ini.
Pada 16 Februari 2015 yang lalu, tim muda Inter yang dilatih Stefano Vecchi menjadi juara di Turnamen Viareggio setelah menaklukkan Hellas Verona 2-1 dipartai final. Ini adalah gelar ke-7 selama partisipasi. Sekedar info, turnamen ini adalah turnamen untuk para pesepakbola dibawah usia 19 tahun yang diselenggarakan setiap tahun di Viareggio, Tuscany, Milan. Digelar sejak 1949, turnamen ini tidak hanya diikuti oleh klub asal Italia saja, tapi juga mengundang tim-tim muda dari seluruh dunia.
juara Turnamen Viareggio 2015
Beberapa tahun sebelumnya, tim Inter Primavera juga pernah menjadi juara NextGen Series edisi perdana tahun 2012. Di turnamen U-19 Se-Eropa semacam Liga Champions itu, skuad asuhan Andrea Stramaccioni mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti di laga puncak.
juara nextgen series 2012
Karena prestasi itulah, Stramaccioni dipromosikan menjadi pelatih tim utama Inter pada Maret 2012 menggantikan Claudio Ranieri. Mungkin dimaksudkan meniru kesuksesan Pep Guardiola di Barcelona, Stramaccioni juga digadang-gadang membawa harapan besar bagi Inter dengan banyak mengorbitkan pemain muda dari akademi sendiri. Namun apa daya gagal, Strama hanya bertahan sampai akhir musim 2013. Ya, tak seperti di level junior, tuntutan di level senior begitu besar. Tak ada waktu kesabaran yang lama, karena beban sebagai klub besar menuntut Inter harus selalu bersaing dijalur juara dari pihak manajemen dan fans.
Andrea Stramaccioni |
Dan entah kenapa, pemain junior milik Inter sulit bersaing di level senior. Mungkin karena kekurang kepercayaan dari pelatih dan manajemen, atau mungkin juga Inter lebih memilih pemain dengan nama besar yang sudah teruji kualitasnya. Pemain muda itu seringkali dijual ke klub lain atau menjadi bagian paket pembelian pemain besar. Atau ada juga dipinjamkan ke klub lain untuk dimatangkan agar memperoleh pengalaman dan jam bermain yang cukup, misalnya seperti kiper muda Francesco Bardi yang bersinar di Piala Dunia U-21.
francesco bardi
Yang terkadang timbul penyesalan adalah jika pemain hasil dari didikan akademi sendiri itu justru bersinar ketika berada di klub lain. Ambil contoh Leonardo Bonucci, bek yang bermain di klub musuh bebuyutan, Juventus. Kini Bonucci menjelma menjadi bek kuat tak tergantikan di klub maupun timnas Italia, dan sempat diincar oleh Real Madrid.
leonardo bonucci
Contoh lain seperti Bonucci adalah Mattias Destro. Walau terkadang naik turun, Destro yang pernah bermain di Roma dan AC Milan termasuk penyerang yang cukup diperhitungkan di Italia.
mattias destro
Salah satu pemain dari akademi Inter yang paling terkenal mungkin Mario Balotelli-lah orangnya. Si pemain keling yang terkenal bengal dan suka nyeleneh ini adalah seorang penyerang ganas jika dalam performa terbaiknya. Hengkang dari Inter tahun 2010, Balotelli pernah bermain di Manchester City, Milan, dan kini Liverpool. mario balotelli Pemain belakang yang lain hasil didikan akademi Inter adalah Marco Andreolli, dan Davide Santon. Keduanya sempat pindah ke klub lain, namun kembali lagi ke Inter. Tapi Andreolli dan Santon terus memperjuangkan posisi mereka di tim utama, dan bisa aja pergi jika kalah bersaing. marco andreolli davide santon Memang tak ada gunanya meratapi masa lalu. Tapi harusnya juga jadi pelajaran buat manajemen Inter agar tak terjadi lagi Bonucci-Bonucci yang lain, dengan memberi kesempatan dan porsi yang lebih kepada pemain muda. Ya, harusnya Inter kembali memiliki seorang pemain asli sendiri yang hebat layaknya Giuseppe Bergomi (sumber: dari berbagai). bila skuad primavera Inter berlatih di Appiano Gentile layaknya tim senior, skuad junior akademi inter berlatih di Cento Sportivo Giacinto Facchetti yang berlokasi di antara distrik Niguarda dan Bresso, sebelah utara Milan, dengan kompleks seluas sekitar 30 ribu meter persegi.
Akademi Inter mencari bakat-bakat potensial dan mendidiknya dalam sebuah asrama, dengan bekerja sama dengan sekolah menengah, Instituto Milano Liceo. Inter punya 20 pemandu bakat yang ditempatkan di wilayah Lombardy dan 10 di wilayah Italia lainnya. Setiap bulan mereka melapor ke ketua koordinator, kemudian laporan itu diseleksi. Hanya bakat-bakat terbaik yang boleh dibawa ke Centro Sportivo Giacinto Facchetti. Selain itu akademi Inter mempunyai kerja sama dengan sejumlah akademi lain di Italia yang bila ada pemain berbakat bisa dipindahkan ke akademi Inter sesuai persetujuan kedua pihak.
metode kepelatihan untuk anak dibawah umur 14 tahun lebih difokuskan kepada pengembangan teknik dan skill mengolah bola, sedangkan umur 14 tahun ke atas pembinaan diprioritaskan kepada taktik dan strategi (sumber: tabloid soccer)
Inter Milan Primavera ketika masih dibela Mario Balotelli dan Davide Santon.
|