Fans Inter Milan : Bambang Pamungkas, Bermula Dari Selembar Koran




       Sepakbola Indonesia tak lepas dari sosok Bambang Pamungkas. Pria yang akrab dipanggil Bepe ini merupakan salah satu penyerang hebat yang pernah dimiliki negeri ini dan benua Asia, legenda hidup timnas Indonesia dan klub Persija Jakarta.
       Bepe lahir di Getas, Semarang, 10 Juni 1980 dari pasangan H. Misranto dan Hj. Suriptinah. Pemilik cita-cita menjadi guru dan chef ini mengawali karier sepakbolanya di Jawa Tengah, pada usia 16 tahun dengan menjadi pemain terbaik Haornas dan membawa klubnya juara Piala Haornas 1996. Tahun berikutnya juara POPNAS 1997 dan menjadi pencetak gol terbanyak.
       Untuk karier profesional Bepe langsung menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya bersama Persija Jakarta dan membawa klub asal ibukota itu menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2001.Melihat kehebatannya di musim pertama, tim divisi 3 Belanda, EHC Norad tertarik untuk merekrutnya. Namun karena kendala cuaca dan faktor keluarga, Bepe sulit untuk beradaptasi dan menyebabkan EHC Norad meminjamkan Bepe kembali ke Persija dan akhirnya pihak EHC Norad memutuskan untuk mengakhiri kontraknya.
        Pada tahun 2005, Bepe merantau ke negeri jiran pemain dengan menandatangi kontrak bersama klub Selangor FC, Liga Malaysia. Pada musim pertamanya, pemain yang menyukai nomor 20 ini berhasil mencetak 22 gol. Tahun 2007, ia kembali lagi ke Indonesia dan memperkuat Persija Jakarta kembali di Liga Indonesia.
        Bepe juga sempat mengikuti masa trial di Selandia Baru, klub Wellington Phoenix FC tahun 2010, tapi gagal untuk mengamankan kontrak. Tahun 2013, Bepe memutuskan untuk bergabung dengan Pelita Bandung Raya dengan durasi kontrak satu tahun. Lalu kembali lagi ke klub yang membesarkan namanya, Persija Jakarta sampai sekarang.
       Untuk karier Internasionalnya, Bepe bersama Tim Nasional (Timnas) senior tahun 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Tahun 2002,  Bepe turut serta membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger dengan mencetak 8 gol dari 6 penampilan.
       Saat ini, seperti dilansir laman situs pribadinya, Bepe menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (Caps) dan Top Skorer untuk Indonesia dengan 77 penampilan, 36 gol di semua pertandingan katergori A FIFA. Sudah banyak prestasi klub maupun individu yang diraih oleh Bepe, mulai dari pencetak gol, pemain terbaik, hingga membawa tim juara. Pada tahun 2013, Bepe memutuskan untuk pensiun dari Timnas Indonesia.
       Selain populer di dunia bola, ia juga sudah menjadi selebritis Indonesia. Namanya muncul di berbagai iklan produk baik terkait dengan dunia bola maupun iklan lainnya. Bahkan ia termasuk bintang yang aktif di dunia media sosial dengan ribuan followernya.




    KARIER
    SSB Ungaran Serasi (1988-1990)
    Diklat Salatiga (1990-1995)
    Persikas Kab. Semarang (1992)
    Persikas Apac Inti (1995-1999)
    EHC Norad (2000-2001)
    Persija Jakarta (2001-2004)
    Selangor FC (2005-2006)
    Persija Jakarta (2007-2012)
    Pelita Bandung Raya (2013-2014)
    Persija Jakarta (3 Desember 2014-)

    PENGHARGAAN INDIVIDU
    Haornas Cup Most Valuable Player : (1996)
    Liga Indonesia Top Scorer : Persija Jakarta (1999-00)
    Liga Indonesia Best player : Persija Jakarta (2001)
    2002 Tiger Cup Top scorer : Tim Nasional Sepak Bola Indonesia (2002)
    Malaysia Premier League Top Scorer : Selangor FA (2005)
    Malaysia Cup Player of the Year : Selangor FA (2005)
    FA Cup Malaysia Top Scorer : Selangor FA (2005)
    Copa Indonesia Pemain Terbaik : Persija Jakarta (2007)

    PRESTASI KLUB
    Juara Liga Indonesia : Persija Jakarta (2001)
    Juara Malaysia Premier League : Selangor FA (2005)
    Juara Malaysia FA Cup : Selangor FA (2005)
    Juara Malaysia Cup : Selangor FA (2005)
      

                                                        

       Bepe sudah sejak lama dikenal sebagai fans Inter Milan. Dalam laman resminya yang kemudian diangkat menjadi sebuah buku, Bepe, begitu ia akrab disapa mengakui bahwa dirinya mulai menyukai Inter Milan sejak tahun 1990. 
       Ada kisah menarik mengenai ketertarikannya kepada klub yang bermarkas di kota Milan tersebut. Bepe kecil mengaku tidak sengaja menemukan koran bekas yang berisi tentang gambar Lothar Matthaeus dan Frank Rijkaard yang kala itu tengah memperkuat Inter Milan dan AC Milan.
      Ia yang saat itu belum memiliki klub idola seperti teman-temannya mengaku tertarik menjadikan salah satu raksasa dari Kota Milan itu sebagai klub favoritnya. La Beneamata dipilih sebagai jagoannya. Alasannya, kombinasi kostum Inter yang bercorak biru hitam dipandang lebih lembut namun mematikan dibanding kepunyaan rival sekota yang berwarna merah hitam yang terkesan galak serta kasar.
       "Saya sendiri kurang begitu paham, apakah opini tersebut menyembul karena terbawa oleh aura sang pemakai (Matthaeus dan Rijkaard). Akan tetapi satu hal yang pasti, saya sangat menyukai warna biru, sehingga apapun yang berunsur warna biru akan terkesan bagus dan indah di mata saya," ujar Bepe dalam laman resminya, bambangpamungkas20.com.
       Sejak saat itulah pemain identik dengan nomor punggung 20 itu menjadi fans Inter Milan. Meski awalnya tidak begitu paham dengan para pemain Inter. 
       "Sampai sekarang, saya tetaplah seorang interista. Banyak orang berbicara jika Inter Milan adalah kuburan para pemain hebat, artinya banyak bintang hebat yang akan meredup jika bermain bersama Inter Milan, sejujurnya saya tidak perduli. Ketika Inter terseok-seok dan hanya menjadi klub medioker yang susah menjadi juara, saya sama sekali tidak risau. Ketika bintang-bintang top silih berganti pergi meninggalkan Inter, saya juga kurang begitu menghiraukannya," tambahnya.
       "Saya akan selalu mendukung Inter Milan, dengan siapapun pemainnya dan siapapun pelatihnya, serta apapun prestasinya. Satu-satunya hal yang mungkin membuat saya berhenti mendukung Inter Milan adalah, jika suatu saat nanti Inter Milan sudah mulai meninggalkan seragam kebesarannya Biru dan Hitam, dan menggantinya dengan warna yang lain." 
       Nah, ada kejadian lucu perihal Bepe yang seorang Interista. Saat ia memperkuat Indonesia All Star Legend dalam pertandingan amal melawan AC Milan Glorie di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 9 Februari 2013, Bepe beberapa kali harus menerima teriakan bernada miring dari ulah kampungan pendukung AC Milan lokal yang memadati GBK. Bayangkan lho, pemain hebat timnas kita disoraki oleh bangsa sendiri! Sungguh naif dan memalukan. Mendingan yang didukung adalah pemain yang masih aktif bermain seperti saat tur Inter Milan ke Indonesia tahun 2012, ini yang datang sekumpulan pemain tua yang sudah pensiun dan sekedar bernostalgia. Hanya gara-gara alasan dangkal, Bepe adalah seorang pendukung Inter yang notabene rival sekota I Rossoneri, dan pernah berujar akan meberikan penampilan terbaik saat menghadapi AC Milan Glorie sebelum pertandingan amal digelar.
       Mengetahui pemain kebanggaan legenda hidup-nya digituin, tentu fans loyal Bepe tak tinggal diam dan balik menggertak. Dan buru-buru Milanisti Indonesia menyampaikan maafnya kepada Bepe.
       "Kami tidak akan mengadakan pembenaran apa pun karena kami merasa bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi di GBK tadi sore,“ tulis Milanisti Indonesia di akun resmi Twitter-nya @MilanistiOrId.
        “Dengan ini kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Mas Bepe, apabila sorakan ini menyinggung Mas Bepe sebagai penggawa Indonesia All Star," sambung akun tersebut.
       Pernyataan maaf  para Milanisti sendiri usai mendapatkan beberapa ancaman yang masuk ke akun Twitter mereka atas kejadian yang terjadi di laga amal tersebut. Oleh karena itu, demi menjaga keselamatan para Milanisti yang hadir langsung di GBK, maka dilakukan klarifikasi pada akun Twitter mereka.
       “Kami meminta maaf atas kelalaian kami dengan terjadinya hal ini, sebenarnya kami ingin menunggu sampai besok untuk meminta maaf secara - langsung kepada mas @Bepe20, tetapi dengan masuknya sejumlah ancaman ke Mention Twitter kami, kami tidak bisa mengambil resiko dengan mengorbankan keselamatan ratusan member kami yang ingin pulang ke kotanya masing-masing,” tulis MilanistiOrId.
       "Mungkin, kejadian itu dikarenakan pada saat press-con Milan Glorie digelar sebelum pertandingan, di mana Mas Bepe menyatakan dirinya sebagai seorang Interista dan akan berusaha membobol gawang Milan Glorie sebagai Interista. Mungkin, teman2 Milanisti yang menyaksikan merasa Mas Bepe berjuang atas nama Inter," tulis Milanisti Indonesia lagi.
       Para Milanisti pun mengharapkan kejadian ini tak berlanjut dan segera selesai. Tak hanya itu, meskipun mereka sangat menyukai Milan tapi dukungan kepada Bepe dan Timnas Indonesia akan selalu diberikan.
       "Mohon maaf atas sikap yang tidak terpuji ini. Sekali lagi, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Mas Bepe, semoga dimaafkan. Kami akan tetap mendukung Bepe dan timnas Indonesia. Dalam kondisi apa pun dan di mana pun berada,” tulisnya.
       “Bagi kami, Bepe juga seorang legenda dan pesepak bola hebat yang sangat kami idolakan. Kami harap jangan ada lagi provokasi terkait hal ini, khususnya untuk teman-teman The Jakmania yang selama ini memiliki hubungan yang baik," pungkas Milanisti Indonesia.
       Sementara itu, Bepe sendiri santai menanggapi sorakan dari Milanisti pada pertandingan itu. “Hehehe ngga papa :) RT @biennovan; Mas @bepe20 tadi kita (milanisti) menyoraki anda bukan karena benci, tapi karena kami tau anda interisti #pengakuan”, jawab Bepe menanggapi twitter yang masuk ke akunnya.  
       Lucu sekaligus ngenes bukan? Hee. Bepe memang tampil menawan dalam pertandingan itu dengan memborong dua gol ke gawang AC Milan Glorie, meski Indonesia All Star Legend akhirnya menelan kekalahan 2-4.


(sumber: VIVA.co.id, Okezone (10 Februari 2013), Republika (27 Juli 2014), dll)

Postingan Populer