Kunjungan Inter Milan ke Indonesia
Prolog:
Indonesia memang surganya sepakbola. Bukan dalam hal prestasi, tapi lebih dalam artian surganya para komentator dan penggemar sepakbola. Dalam bidang apapun, nggak politik, nggak olahraga, jagonya minta ampun kalo bicara. Tapi begitu praktek di lapangan.. hmm.. melempem. Indonesia ini negara besar (besar dalam artian wilayahnya luas yang pulau-pulaunya dari Sabang sampai Merauke yang kalo di tempat lain bisa jadi beberapa negara, juga jumlah penduduknya yang super padat). Tapi bayangkan, untuk ukuran Asia Tenggara saja timnas negeri ini belum pernah sekalipun menjuarai turnamen Piala AFF (dulu Piala Tiger) sejak 1996, kalah dari Thailand, Malaysia, bahkan Singapura dan Vietnam! Apalagi untuk ke Piala Dunia. Tapi ya.. semoga tidak lelah untuk terus dan terus bermimpi kesana.
Sebenarnya apa yang kurang coba? Liga lokalnya termasuk wah dan meriah di Benua Asia. Dukungan suporternya jangan ditanya. Kalo perlu jiwa dan raganya pun rela mereka korbankan demi berperang (baca: tawuran) membela klubnya. Terlalu di dramatisir ya tulisannya.. hee. Ya sudahlah. saya sendiri kurang suka sepakbola nasional.
Untuk urusan menggemari sepakbola dunia, orang Indonesia termasuk yang terdepan. Mayoritas klub raksasa Eropa punya basis fans disini. Walau hanya tifosi layar kaca (nonton pertandingan tiap pekan via televisi), tapi fanatisme orang Indonesia sungguh luar biasa. Bisa menyamai dan menyaingi fans negara asal. Jangan coba adakan nonton bareng antar fans misalnya Madrid vs Barcelona atau Inter vs Juventus, wah bisa-bisa ribut tuh usai pertandingan, hee. Belum lagi saling ledek di media sosial.. hadeuh, ngabis beras.
Meski animo fans disini nomor wahid, tapi jumlah klub raksasa Eropa yang berkunjung ke Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Kalo mereka pernah datang kesini, itu tandanya mereka mengapresiasi keberadaan penggemar mereka di negara lain. Nah kalo belom pernah, artinya kurang dianggap, hee.
#######
Yup, Inter Milan juga pernah datang ke Indonesia pada tahun 2012. Pertama dan satu-satunya. Bukan sekedar mampir lalu tanding formalitas lawan pemain lokal trus pulang lagi ke Eropa seperti klub lain, tapi Inter benar-benar berkunjung kesini, mengadakan tur selama beberapa hari (23-26 Mei 2012), berinteraksi dengan para Interisti nusantara bak keluarga besar.
Rombongan I Nerazzurri yang datang full team masih dilatih oleh pelatih muda Andrea Stramaccioni dan dipimpin oleh sang kapten Javier Zanetti, serta beberapa pemain legendaris pencatat sejarah treble winners lainnya macam Diego Milito, Esteban Cambiasso, Maicon, Walter Samuel, dan Ivan Cordoba. Ini benar-benar tim yang berisi para pesepakbola yang masih aktif bermain lho kala itu, bukan kayak fans klub sebelah yang begitu bangganya kedatangan tim yang berisi para pemain tua yang sudah pensiun.. hee.
Susunan pemain yang ikut tur ke Indonesia:
-Kiper : Luca Castellazzi, Paolo Orlandoni, Raffaele Di Gennaro.
-Belakang: Javier Zanetti, Ivan Cordoba, Maicon, Walter Samuel, Paolo Hernan Dellafiore, Jonathan, Cristiano Biraghi.
-Tengah: Esteban Cambiasso, Coutinho, Angelo Palombo, Andrea Poli, Lorenzo Crisetig, Luca Trimolada.
-Depan: Diego Milito, Giampaolo Pazzini, Samuel Longo, Giovanni Terrani.
Sejak kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, rombongan tur Inter Milan sudah terpana dengan Interisti Indonesia yang menyambut mereka dengan antusias dan berdesak-desakan. Euforia I Nerazurri begitu terasa. Banyak Interisti dari daerah yang datang ke ibukota, termasuk kawan saya Meltra dari Pulau Bangka. Di kompleks Stadion Gelora Bung Karno dibuat "Inter Village" guna memanjakan fans, yang salah satunya terdapat sebuah museum yang memajang trofi Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub yang diraih pada tahun 2010.
Sayang sekali, saya pribadi tidak berkesempatan datang ke Jakarta melihat Zanetti dkk. Hmm ya, melewatkan peristiwa langka ini menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidup saya sebagai Interisti. Well sudahlah, mungkin ini belum rejeki saya.
Adapun, agenda kegiatan yang dilakukan rombongan tur Inter Milan selama di Indonesia antara lain sebagai berikut:
#Rabu, 23 Mei 2012:
- Tiba di Indonesia
- Jumpa pers
#Kamis, 24 Mei 2012:
- Pertandingan Liga Selection vs Inter Milan
Liga Selection merupakan tim gabungan pemain klub baik asing maupun lokal yang bermain di Liga Indonesia. Tim yang diarsiteki Aji Santoso itu harus mengakui kekalahan 0-3 dari Inter berkat gol Samuel Longo, Giampaolo Pazzini, dan Luca Tremolada). Namun dalam laga tersebut, pemain kita Andik Vermansyah kembali mencuri perhatian berkat aksinya dan mendapat pujian dari pelatih Inter, Andrea Stramaccioni. Bahkan ia mendapat jersey dari gelandang Esteban Cambiasso usai pertandingan.
#Jum'at, 25 Mei 2012:
- Coaching clinic kepada anak-anak Indonesia
Dengan membayar tiga juta rupiah, anak-anak Indonesia diberikan pelatihan sepakbola oleh skuad Inter Milan yang terdiri atas Giovanni Terrani, Andrea Poli, Angelo Palombo, dan Raffaele di Gennaro, serta satu staff pelatih, Giuseppe Baressi.
- Kunjungan ke Balai Kota
Rombongan Inter Milan yang terdiri atas CEO Inter, Ernesto Paolillo, Milly Moratti (adik presiden klub, Massimo Moratti), dan gelandang Esteban Cambiasso melakukan kunjungan ke kantor pemerintah DKI Jakarta, di Balai Kota Jl. Medan Merdeka Selatan. Kedatangan rombongan yang tiba pukul 13.49 ini disambut langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
- Kunjungan ke SLB
Giliran Ivan Cordoba dan Paolo Orlandoni berkesempatan mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Dwituna Rawinala, di Condet, Jakarta Timur. Disana mereka berinteraksi dan dihibur oleh murid-murid SLB.
- Tampil di program Indonesia Idol
Kapten tim Inter, Javier Zanetti ditemani Angelo Palombo juga hadir di program Indonesia Idol 2012 yang ditayangkan secara langsung oleh RCTI. Bahkan tak disangka, Zanetti sempat menyumbangkan suaranya yang ternyata bagus diatas panggung. Jarang-jarang, lho.. hee.
#Sabtu, 26 Mei 2012
- Pertandingan Indonesia Selection vs Inter Milan
(foto by Rudolf Maurits dan Jenar Bachrif) |
Timnas Indonesia yang diarsiteki Nil Maizar bagaikan tamu yang bermain di kandang sendiri. Stadion GBK sudah disulap bak Giuseppe Meazza yang dipenuhi ribuan Interisti. Laga ini juga menjadi partai terakhir bagi Ivan Cordoba dan Paolo Orlandoni yang akan gantung sepatu pada awal musim.
Indonesia Selection harus mengakui kemenangan Inter 4-2 yang dua gol masing-masing dicetak oleh Coutinho dan Giampalo Pazzini. Sementara Patrich Wanggai dan Joshua Pahabol mampu mempertipis kekalahan tim kita.
Usai pertandingan, Zanetti mengaku sangat takjub dengan fanatisme suporter Indonesia kepada Inter.
"Saya melihat cinta kepada Inter dari fans Indonesia sangat besar. Ini kejutan bagi saya," ujar Zanetti.
Apresiasi ini tentu bukan tanpa alasan. Puluhan ribu Interisti dari berbagai daerah rela mengorbankan seluruh waktunyademi bertemu secara langsung para pemain mulai saat kedatangan mereka hingga laga terakhir.
Usai laga, Zanetti dan seluruh pemain Inter berkeliling memutari stadion menyapa Interisti Indonesia.
#Minggu, 27 Mei 2018
- Kembali ke Italia
Antusiasme luar biasa suporter Indonesia sampai terdengar ditelinga presiden klub, Massimo Moratti. Melalui laman resmi Inter, ia mengucapkan terimakasih sekaligus meminta maaf karena tidak bisa datang ke Indonesia karena kesibukannya. Hmm, mungkin bisa jadi ini juga yang mendasari penjualan Inter ke Erick Thohir yang notabene orang Indonesia dikemudian hari.
Tur tahun 2012 ke Indonesia memang membawa kesan tersendiri bagi Inter Milan. Antusiasme dan kehangatan seperti ini yang belum tentu didapatkan dari suporter klub Eropa lain di Indonesia.
(sumber: Tribunnews.com, Okezone dll)