Internazionale Story: Musim 1921-1922
Di musim ini terjadi perselisihan antara FIGC selaku federasi sepakbola Italia dengan klub-klub utama. Para klub tersebut meminta pengurangan jumlah peserta di Divisi 1a. Vittorio Pozzo, pelatih timnas Italia, memiliki rencana untuk mengakomodasi permintaan tim. Tetapi setelah pemungutan suara, kesepakatan gagal karena ditentang klub-klub kecil yang khawatir akan nasib mereka jika pengurangan peserta diperkenalkan.
Klub-klub elit yang membangkang (termasuk Internazionale) membentuk federasi sepakbola tandingan bernama CCI (Confederazione Calcistica Italia), dan membuat kompetisi sendiri Prima Divisione. Di babak penyisihan, kompetisi dibagi menjadi 2 wilayah, yakni Liga Utara dan Liga Selatan.
Inter Milan bergabung di Grup B Liga Utara bersama Genoa, Alessandria, Pisa, Modena, Padova, Casale, Lignanno, Savonna, Torino, Venezia, dan Brescia. Namun musim 1921-1922 ini menjadi sejarah yang terburuk bagi I Nerazzurri karena mereka menduduki posisi juru kunci di klasemen Grup B dengan hanya 3 menang, 5 seri, dan 14 kalah.
Untung tidak ada degradasi. Karena CCI hanya berlangsung setahun dan bubar. Musim berikutnya, FIGC menerima proposal untuk pengurangan peserta, dan mengakui Pro Vercelli yang menjuarai kompetisi CCI sebagai scudetto resmi. Inter sendiri yang harus melewati laga play-off terlebih dahulu melawan Libertas, hingga akhirnya berhasil menang dan tetap bertahan di papan atas sepakbola Italia.
Adapun juara kompetisi versi CCI adalah Pro Vercelli (gelar ke-7), dan versi FIGC adalah Novese.
(sumber: Wikipedia, Worldfootball.net)