Internazionale Story: Musim 1948-1949
Di musim ini Inter Milan menjadi runner-up Serie-A dengan raihan 50 poin (21 menang, 8 seri, dan 9 kalah). Pemain yang baru dibeli mereka, Istvan Nyers keluar sebagai pencetak gol terbanyak liga dengan mencetak 26 gol.
Namun musim 1948-49 dikenang sebagai musim paling menyedihkan bagi sepakbola Italia. Yakni, Tragedi Superga yang menewaskan skuad inti Torino. Dimulai dari undangan kapten timnas Portugal, Francisco Ferreira kepada sahabatnya, Valentino Mazzola-sang kapten Torino. Ferreira yang akan pensiun karena alasan kesehatan hendak menggelar laga perpisahan pada 3 Mei 1949. Atas izin Federasi Sepakbola Italia, Torino pun menyanggupi sebagai lawan. Bahkan pertandingan Serie-A melawan Inter yang seharusnya dilakoni pada awal Mei, pun dimajukan di tanggal 30 April 1949. Pada partai pekan ke-34 di Milan yang berkesudahan 0-0, Il Grande Torino menasbihkan supremasi mereka sebagai juara dengan merengkuh scudetto beruntun yang menjadi gelar ke-6 mereka.
Partai melawan Inter tersebut menjadi laga resmi terakhir Mazzola dkk. Sebab selanjutnya adalah takdir kematian yang menjadi akhir kisah mereka. Berapa hari kemudian Torino berangkat ke Lisabon, Portugal. Di laga persahabatan yang disaksikan 40 ribu penonton tersebut, Benfica yang diperkuat Ferreira berhasil mengalahkan tamunya dengan skor tipis 4-3.
Pada 4 Mei 1949, skuad Torino beserta awak media bertolak kembali ke Turin. Namun naas sampai di Italia yang tengah cuaca buruk, pesawat FIAT G.212 yang mereka tumpangi menabrak bagian belakang gereja yang berdiri di Bukit Superga. Tak ada yang selamat. Seluruh penumpang yang berjumlah 31 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Meninggalnya 18 pemain kemudian memutus rantai sebuah generasi emas Il Grande Torino sekaligus timnas Italia.
Valentino Mazzola |
Skuad Torino yang juara Serie-A empat musim berturut-turut. |
Tragedi Superga meninggalkan luka mendalam |
Inter Milan runner up Serie-A 1948-49 |
(sumber: Wikipedia, Worldfootball.net, dll)