Legenda Internazionale: Giuseppe Meazza "Antara Kebintangan dan Wanita" (Part 4)

Gemilang sejak usia muda, tentu Giuseppe Meazza menjadi pesepakbola Italia yang terkenal di dunia pada masanya. Ditambah parasnya yang tampan, lengkaplah ia menjadi bintang idola. Meazza menjadi  pemain bola pertama di negeri pizza yang memiliki sponsor pribadi. Seorang pria flamboyan yang menyukai mobil cabriolet, sampanye, dan wanita.
Status kebintangan terkadang menjadi dampak tak baik dalam hal profesioanalisme. Meazza merupakan satu-satunya pemain di tim nasional yang diizinkan merokok. Kadang-kadang dia bangun dari tempat tidur ketika rekan-rekan setimnya sudah berada di lapangan melakukan pemanasan. Hal itu membuatnya bermasalah dengan dewan direksi.
 "Untungnya saya tinggal di dekat stadion, dan saya berhasil sampai di sana dengan terburu-buru. Rekan satu tim dan pelatih saya memandang saya dengan tidak setuju. Hanya lima menit sebelum kick-off, jadi saya dengan cepat berubah dan bergabung dengan tim di lapangan. Saya bisa mendengar direktur Inter mengatakan: "Kami akan berurusan dengannya setelah pertandingan. Kami akan mencari tahu apa yang sedang dia lakukan.’,”cerita Meazza. “Untungnya saya mencetak hat-trick, jadi setelah itu tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun!



Insiden semacam itu segera menjadi rahasia umum, bahwa Meazza sering tidur di tempat hiburan pada malam sebelum pertandingan. Pada tahun 1937, itu adalah hari pertandingan melawan Juventus di Milan. Hanya berselang satu jam sebelum pertandingan, tapi Meazza masih belum juga muncul. Para direktur menjadi gelisah dan mengirim seorang tukang pijat dan pelatih lain di untuk menemukannya. Tahukah, mereka berhasil menemukan Meazza di ranjang, tengah asyik tertidur nyenyak sambil mendengkur. Tanpa mencuci muka, mereka menyeret dan membawanya ke stadion. Sambil berbaring di kursi belakang mobil, Meazza memberi tahu mereka tentang malam yang dipenuhi cinta dan mengatakan bahwa ia merasa seperti singa. 
Meazza memasuki ruang ganti dan tanpa pertengkaran, mereka dengan cepat memberinya kaus nomor 9. Apa yang terjadi selanjutnya? Dia mencetak dua gol dan merupakan yang terbaik di lapangan!  Ambrosiana Inter memenangkan pertandingan 2-1 atas Juventus.
Ketika Ambrosiana mengalahkan Bari di musim 1937/38, ia mencetak lima gol dalam kemenangan 9-2. Minggu berikutnya dia mencetak hat-trick ke gawang Lucchese. Diakhir kompetisi I Nerazzurri memenangkan scudetto keempat mereka. 
Ditahun yang sama, bersama dengan pemain Ambrosiana lainnya, seperti Ferraris II, Ferrari, dan Locatelli: Meazza sebagai kapten sukses membawa timnas Italia menjuarai Piala Dunia 1938 di Prancis. Ya, biar bagaimanapun tingkah negatif Meazza yang bikin kontroversi, tapi ketika di lapangan ia akan berubah. Tetap profesional dengan segala kehebatannya.


(sumber: Wikipedia, Giuseppemeazza.it, dll)


 
 
 

 
  

Postingan Populer